Menteri
Pendidikan Nasional Mohammad Nuh
menyayangkan Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) terkesan
menjadi sekolah untuk anak orang
kaya. Padahal, sekolah ini lebih
dimaksudkan untuk menggenjot
kualitas pendidikan nasional.
"Sekolah dengan standar RSBI sering
kali dianggap eksklusif dan dikesankan
untuk orang kaya. Ini sangat
bertentangan dengan prinsip sosial,"
kata Menteri Nuh di Auditorium Graha
Widyatama Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto, Banyumas,
Jawa Tengah, Jumat (1/4).
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
adalah amanat UU Sistem Pendidikan
Nasional. Karena belum ada, maka
RSBI menjadi cara untuk mencapai
SBI. Namun berdasarkan evaluasi
Kementerian Pendidikan Nasional,
sekolah kini sering mengabaikan aspek
legal, pedagogik dan sosial demi
mengejar status RSBI. Akibatnya
muncul kesan kalau RSBI menjadi
sekolah untuk anak orang kaya.
"Oleh karena itu, saat ini setiap
sekolah RSBI setidaknya harus
menampung 20 persen siswa tidak
mampu. Eksklusif boleh, asalkan
bidang akademik, bukan karena status
sosial," ucap Menteri Nuh. (kemdiknas.go.id)