India Buka Sekolah Investasi Syariah

post on:
REPUBLIKA.CO.ID,
MUMBAI - Sebuah
lembaga manajemen
keuangan di India,
Pragmatic Wealth Management Pvt bakal
membuka sekolah khusus yang
mempelajari investasi syariah pertama di
India. Bukan hanya mempelajari keuangan
syariah secara global, akademi ini pun
nantinya akan memperdalam kajian
tentang bursa syariah, pasar modal
syariah dan perbankan syariah.
Menurut Direktur Operasional Pragmatic
Wealth Management, Imtiaz Merchant,
pihaknya mendirikan akademi ini guna
mengajak generasi muda India untuk
berkecimpung di keuangan syariah. "Selain
itu, ini juga dilakukan untuk mendorong
partisipasi masyarakat Muslim India
dalam mempopulerkan keuangan Islam,
karena memang pasrtisipasi mereka
masih amat minim," ujarnya seperti
dilansir Menaf, Ahad (6/3) lalu.
Ia mengatakan nantinya para ahli
Pragmatic Wealth Management akan
bekerja sama dengan sejumlah
perusahaan yang bergerak di bidang
keuangan Islam, untuk mendidik pekerja
perusahaan itu. Dikatakannya, pihaknya
kini tengah memfinalisasi kelayakan
proyek ini. Selain itu, lembaga ini pun
kerap melakukan pertemuan dengan
sejumlah ulama. Hal ini dilakukan guna
menyusun aturan standar hal-hal yang
dilarang dalam investasi syariah, baik riba,
maupun perusahaan yang tak sesuai etika
syariah, seperti minuman keras dan
rokok.
Komentar senada juga diutarakan
Direktur Utama, Pragmatic Wealth
Management, MY Khan. "Kebutuhan
untuk para profesional terlatih pada
keuangan Islam amat mendesak karena
secara global, hal ini menjadi mode dan
membutuhkan banyak orang untuk
berkecimpung di dalamnya," ujarnya.
Selain itu, diutarakannya memajukan
keuangan syariah melalui pendidikan
merupakan kewajiban bagi umat Muslim.
Hal ini dilakukan agar pekerja di industri
keuangan syariah benar-benar faham
dengan inti-inti ajaran keuangan Islam.
"Aku ingat orang yang datang kepada
saya menangis karena mereka telah
kehilangan tabungan mereka di bank
Islam. Mereka mengklaim sebagai
pengikut Islam, tetapi tidak mengikuti
prinsip-prinsip transparansi dan
akuntabilitas ditetapkan dalam Al Quran,"
tegasnya.
Akademi investasi syariah tersebut
diperkirakan akan mulai dibuka tahun ini.
Meski didominasi mayoritas Hindu,
penduduk Muslim diperkirakan mencapai
14 persen dari total keseluruhan populasi.
Sementara itu, sebelumnya Bursa Efek
Bombay mengeluarkan indeks syariah,
Tasis Indeks Syariah 50. Indeks yang
resmi diluncurkan akhir 2010 ini,
diperkirakan bukan hanya menarik
kelompok muslim tapi juga komunitas
lain, yang tertarik pada investasi produk
etis dan bertanggung jawab sosial.
Kepala Bursa Efek Bombay, Madhu
Kannan menilai pengenalan indeks syariah
di bursa India dapat menarik modal ke
India dari Teluk, Eropa, dan Asia
Tenggara. "Indeks ini akan menciptakan
kesadaran pada investasi keuangan dan
membantu meningkatkan inklusi
keuangan juga membangun dasar untuk
lisensi untuk pembangunan produk
Syariah," ujarnya.
BSE Indeks 50 lahir atas kerja sama BSE
dan lembaga investasi syariah di India,
TASIS. Indeks ini terdiri dari 50 saham
syariah sejumlah perusahaan raksasa
India seperti Reliance, Bajaj Auto, Ashok
Leyland, Siemens, Tata Global, Bharti
Airtel, dan Hindalco.
Red: Djibril Muhammad
Sumber: Sefti Oktarianisa

POSTING BERKAITAN

Template by Kang bagas96