Cerita lain Terowongan Lampegan

post on:
Lazimnya nama daerah atau tempat di
kawasan Jawa Barat diawali dengan
“Ci”, “Ranca”, “Bojong” atau lainnya.
Namun nama untuk sebuah
terowongan kereta api di daerah
Kabupaten Cianjur ini agak unik:
Lampegan.
Konon, sejak terhubungnya Jakarta-
Bogor melalui rel kereta api (1873),
para pemilik perkebunan teh
mengharapkan perkebunanannya
dilewati jalur kereta api. Seperti juga
pekebunan di sekitar Desa Cibokor,
Cianjur. Sayang, jalur rel kereta api ke
kawasan itu cukup sulit karena harus
melewati Gunung Keneng. Adalah
pemilik perkebunan berkebangsaan
Belanda bernama Van Beckman.
Dengan semangat dia mengajak
pekerjanya untuk membobok gunung
tersebut dari dua sisi untuk dibuat
terowongan.
Sngkat cerita, jadilah terowongan itu.
Kenapa namanya Lampegan?
Rupanya, semasa pekerjaan membuat
terowongan itu Tuan Van Beckman
setiap hari memperhatikan dan
mengontrol para pekerjanya. Agar
para pekerja yang membobok di
kedalaman tanah tidak terjebak gas
racun atau ketiadaan oksigen, Van
Beckman menganjurkan agar mereka
selalu membawa lentera. Api lentera
akan padam apabila tidak ada oksigen.
Begitulah, setiap hari di kala
mengontrol Van Beckman selalu
mengingatkan pekerja dengan
teriakan: “Lamp pegang! Lamp
pegang!” Maksudnya, Lampu (lentera)
pegang (bawa).
Boleh jadi karena masyarakat Cibokor
ketika itu keseringan mendengarkan
kata “Lamp pegang!” yang diucapkan
dengan lidah Belanda, sehingga lebih
terdengar “Lamp pegan!” nama
terowongan yang terletak di antara
Bandung-Cianjur itu hingga sekarang
dinamai Lampegan. Begitu juga nama
stasiunnya yang dibangun sekitar 200
mter dar terowongan tersebut dinamai
Stasiun Lampegan. Her Suganda/KF-
Koran Warga/ar

POSTING BERKAITAN

Template by Kang bagas96